Sejarah

SEJARAH BERDIRINYA SMP KANISIUS BAMBANGLIPURO

 

Sejarah berdirinya SMP Kanisius Bambanglipuro atau dulu lebih dikenal dengan Nama SMP Kanisius Ganjuran merupakan prakarsa dari keluarga Schmutzer. Merupakan gereja Katolik pertama yang didirikan di kabupaten Bantul. Kompleks Gereja dan Candi Ganjuran terletak + 20 Km di sebelah selatan kota Yogyakarta, tepatnya berada di dusun Ganjuran, desa Sumbermulyo, kecamatan Bambanglipuro, Bantul. Sekarang ini, komplek Gereja Ganjuran telah dikenal oleh umat Katolik di Indonesia sebagai tempat ziarah yang bernuansa jawa.

 

Tanah yang sedang digunakan untuk Sekolah dan  gereja Ganjuran dulunya bagian dari pabrik gula milik saudara Joseph dan Julius Schmutzer, dua orang Belanda. Pada tahun 1912 mereka mulai menjaga hak buruh sebagaimana ditentukan dalam Rerum Novarum;[2] mereka juga mulai mendirikan sarana pendidikan di wilayah tersebut, dengan tujuh sekolah untuk laki-laki dibuka pada tahun 1919 dan sekolah perempuan dibuka pada tahun 1920.

 

Julius Schmutzer jatuh sakit dan harus mendapatkan perawatan serius, oleh karena itu pada tahun 1934 keluarga Schmutzer memutuskan untuk kembali ke Negeri Belanda dan menetap di Arnhem. Pengelolaan pabrik gula diserahkan kepada seorang administratur yang ditunjuk oleh keluarga Schmutzer. Kepergian keluarga Schmutzer berdampak bagi para katekis awam karena sebelumnya semua fasilitas didapat dari keluarga Schmutzer. Mereka dengan mandiri untuk terus mengajar agama diberbagai tempat. Demikian pula dengan pastur yang berkarya di gereja Ganjuran tidak lagi mendapatkan fasilitas dari pabrik gula. Ada 3 pastor yang berkarya di gereja Ganjuran sampai tahun 1934, yakni H. van Driessche, SJ, F. Strater, SJ, dan A. Djajaseputra, SJ.  Sekolah-sekolah yang dibangun oleh keluarga Schmutzer diserahkan kepada Yayasan Kanisius.

SMP Kanisius Bambanglipuro

Ganjuran, jogodayoh, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul 55764
smpk.ganjuran@gmail.com
02742810278